Terkait BLT Covid-19,Ketua LBH Waji Has Imbau Kades Teliti Data Penerima

LAMONGAN – Ketua LBH Waji Has, Waji Heri Andrianto Saputra,SH, menghimbau Kepala Desa yang ada di wilayah Kecamatan Sukorame agar teliti saat melakukan pendataan terhadap penerima bantuan langsung tunai (BLT) Rp 1,8 juta selama tiga bulan ke depan.Waji Heri Andrianto Saputra meminta agar kepala desa dan perangkatnya cermat saat mendata warganya yang menerima BLT. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau dobel bantuan.“Aparat desa kita harapkan agar cermat saat mendata siapa saja warganya yang berhak menerima BLT ini. Jangan sampai ada yang terlewati atau malah dobel dapat bantuan,” tegas Waji Heri Andrianto Saputra, saat ditemui Anggota LBH Waji Has di ruang kerjanya, Saptu (16/5).Menurutnya, basis pendataan warga di desa penerima BLT ini harus dimulai dari RT/RW yang dilakukan Relawan Desa Lawan Covid-19. Selanjutnya, data tersebut dimusyawarahkan di desa untuk dilakukan validasi dan finalisasi. Nanti sesudah ditanda tangani oleh kepala desa, selanjutnya data diserahkan kepada Bupati untuk disahkan.“Basis pendataan di RT/RW yang dilakukan oleh Relawan Desa lawan Covid-19. Selanjutnya dimusyawarahkan di desa untuk validasi finalisasi dan penetapan penerima BLT. Sementara data yang sudah ditanda tangani oleh kepala desa tersebut, lalu diajukan kepada Pak Bupati atau Camat selambat-lambatnya lima hari kerja,” tegas Waji Heri Andrianto Saputra.Dijelaskan juga, kriteria yang berhak mendapatkan BLT terdampak Covid-19 tersebut, diantaranya keluarga miskin yang tidak mendapatkan Batuan Pangan Non-Tunai (BNPT), keluarga yang belum mendapat bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH), non-pra kerja yang kehilangan mata pencarian, serta mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit kronis.Sedangkan bantuan itu kata Waji Heri Andrianto Saputra diberikan berdasarkan Peraturan Menteri Desa (Permendes) No.6 Tahun 2020 tentang prioritas penggunaan dana desa. Berdasarkan aturan tersebut, setiap keluarga miskin yang terdampak Covid-19 akan menerima bantuan Rp 1,8 juta. Dengan rincian Rp 600 ribu perbulan.“BLT diberikan selama tiga bulan mulai Mei hingga Juli. Skemanya cashless (ditransfer),” pungkas Waji Heri Andrianto Saputra. (lbhwajihas.websites.co.in)